Selasa, 14 Juni 2011

supernetting

supernetting
Alamat-alamat kelas A dan kelas B sudah hampir terpakai semua, namun kelas C masih memberikan ketersediaan awalaupun juga sangat terbatas. Walaupun demikian kelas C yang setiap netid memeiliki maksimum 254 host masih tidak memuaskan bagi kebutuhan suatu organisasi. Solusinya adalah supernetting. Contoh, suatu organisasi membutuhkan 1.000 alamat yang diambil dari 4 alamat kelas C. Maka organisasi tersebut dapat menggunakan alamat-alamat tersebut dalam 1 supernetwork dalam 4 jaringan. Gambar 5.6 memeperlihatkan bagaiman 4 alamat kelas C berkombinasi menjadi satu supernetwork.

Supernet Mask
Supernet mask dapat dibuat untuk membentuk sebuah blok kelas C jika banyak alamat jaringan adalah pangkat dari 2 (2, 4, 8, 16, ..). Default mask untuk kelas C adalah 255.255.255.0, artinya ada 24 digit 1 kemudian diikuti 8 digit 0. Jika beberapa digit 1 digantimenjadi 0, maka kita mendapatkan sebuah mask untuk kelompok alamat kelas C. Seperti pada Gambar 5.7 terlihat bahwa proses mask di supernetting berlawanan dengan mask di subnetting.
CIDR : Classless Iterdomain Routing
CIDR adalah jalan untuk mencegah meledaknya internet routing tabel kondisi ini disebut supernetting, konsep dasar dari CIDR adalah mengalokasikan IP address dengan cara yang disebut summarization kedalam jumlah entry routing table yang lebih kecil. Ada tiga kondisi yang diperlukan untuk summarisasi :
1. Multipel IP address yang disummarisasi untuk routing harus dibagi dengan paket yang sama kedalam alamat-alamat.
2. Routing table dan algoritma routing harus dijadikan dasar dalam keputusan routing.
3. Routing protocol digunakan untuk membawa 32 bit mask ke 32 bit address.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar